observasi diagnosa terapi matematika 4

Bisakah terapi SEFT untuk terapi Matematika ?

SEFT (Systemic-Experiential Family Therapy) adalah salah satu jenis terapi yang biasanya digunakan untuk membantu individu atau keluarga mengatasi masalah hubungan interpersonal. Terapi ini lebih terkenal dalam bidang psikologi dan konseling.

Meskipun demikian, SEFT bukanlah jenis terapi yang secara khusus ditujukan untuk mengatasi masalah matematika. Namun, terapi ini dapat membantu seseorang untuk mengatasi masalah emosional atau psikologis yang mungkin berdampak pada kemampuan matematika mereka, seperti masalah kecemasan, stres, atau ketidakpercayaan diri.

Dalam terapi SEFT, terapis akan membantu klien memahami dan mengatasi berbagai perasaan dan pikiran yang terkait dengan masalah matematika yang mereka hadapi. Terapis akan mencari akar masalah dan membantu klien mengembangkan keterampilan dan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi tantangan matematika mereka.

Namun, jika masalah matematika yang dihadapi oleh seseorang disebabkan oleh masalah neurologis atau kognitif, maka terapi SEFT mungkin tidak efektif. Dalam kasus seperti itu, mungkin perlu dicari jenis terapi atau bantuan yang lebih tepat untuk mengatasi masalah matematika.

Apa itu SEFT ?

SEFT (Systemic-Experiential Family Therapy) adalah salah satu pendekatan terapi keluarga yang menekankan pada pengalaman emosional dan interaksi antara anggota keluarga. Terapi ini bertujuan untuk membantu keluarga memperbaiki hubungan interpersonal mereka dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

Pendekatan SEFT dikembangkan oleh Dr. Sue Johnson dan Dr. Les Greenberg pada tahun 1980-an. Awalnya, SEFT ditujukan untuk membantu pasangan yang mengalami masalah dalam hubungan mereka, namun kini pendekatan ini juga digunakan untuk membantu keluarga dan individu dalam berbagai situasi.

Berikut adalah beberapa prinsip dasar SEFT:

  • Fokus pada interaksi keluarga: Terapis SEFT memperhatikan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan bagaimana interaksi tersebut memengaruhi kesejahteraan psikologis masing-masing anggota keluarga.
  • Pemahaman sistemik: Terapi SEFT melihat keluarga sebagai sistem yang saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, perubahan dalam satu anggota keluarga dapat mempengaruhi seluruh sistem keluarga.
  • Pengalaman emosional: Terapi SEFT berfokus pada pengalaman emosional yang dialami oleh anggota keluarga, baik itu emosi positif maupun negatif. Terapis akan membantu anggota keluarga mengungkapkan dan memahami emosi mereka.
  • Kolaborasi dan keterlibatan aktif: Terapis SEFT bekerja sama dengan keluarga dalam mencapai tujuan perubahan dan memperbaiki hubungan interpersonal mereka. Keluarga diharapkan untuk terlibat aktif dalam terapi.
  • Pembentukan ikatan: Terapi SEFT bertujuan untuk memperkuat ikatan antara anggota keluarga. Terapis membantu keluarga untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dan mengurangi konflik yang tidak perlu.
  • Selama terapi SEFT, terapis akan menggunakan berbagai teknik dan strategi untuk membantu keluarga mencapai tujuan mereka. Beberapa teknik yang mungkin digunakan meliputi:
  • Reflektif mendengarkan: Terapis akan mendengarkan dengan penuh perhatian dan mencerminkan kembali perasaan dan pikiran yang diungkapkan oleh anggota keluarga.
  • Terapi intervensi langsung: Terapis akan memberikan saran dan masukan secara langsung kepada anggota keluarga tentang cara-cara untuk memperbaiki hubungan interpersonal mereka.
  • Pemahaman emosional: Terapis akan membantu anggota keluarga mengenali dan memahami emosi mereka, sehingga mereka dapat mengungkapkannya dengan lebih baik.
  • Pemberian tugas: Terapis dapat memberikan tugas untuk dilakukan oleh anggota keluarga di antara sesi terapi. Tugas ini bertujuan untuk membantu keluarga mempraktikkan keterampilan dan strategi baru yang mereka pelajari selama terapi.

Dalam keseluruhan, SEFT merupakan pendekatan terapi yang dapat membantu keluarga memperbaiki hubungan interpersonal mereka dan meningkatkan keseja

Bagaimana aplikasi SEFT pada penanganan anak yang malas malas belajar ?

SEFT (Systemic-Experiential Family Therapy) dapat diaplikasikan pada penanganan anak yang malas belajar dengan melihat masalah tersebut dalam konteks keluarga. Terapis SEFT akan mencari akar permasalahan, mengidentifikasi interaksi dan dinamika keluarga yang mempengaruhi anak dalam belajar. Terapis kemudian bekerja sama dengan keluarga untuk mengatasi masalah tersebut dan memperbaiki hubungan interpersonal di antara anggota keluarga.

Berikut adalah beberapa cara bagaimana aplikasi SEFT pada penanganan anak yang malas belajar:

  • Memahami Pengalaman Emosional Anak: Terapis SEFT akan membantu anak dalam memahami dan mengungkapkan perasaan dan pikiran yang terkait dengan masalah belajarnya. Terapis akan membantu anak untuk memahami emosi yang mungkin membuatnya malas belajar, seperti kecemasan, ketidakamanan, atau rasa tidak percaya diri. Terapis juga akan bekerja sama dengan orang tua dalam membantu mereka memahami pengalaman emosional anak dan membantu mereka mengembangkan hubungan yang lebih baik.
  • Mengembangkan Ikatan Keluarga: Terapis SEFT akan membantu keluarga untuk mengembangkan ikatan yang lebih kuat. Dalam konteks belajar, keluarga dapat membantu anak untuk merasa lebih nyaman dan terbuka dalam proses belajar. Terapis dapat membantu orang tua dan anak dalam menentukan cara-cara untuk membantu anak merasa lebih termotivasi dalam belajar.
  • Meningkatkan Komunikasi Keluarga: Terapis SEFT akan membantu keluarga untuk meningkatkan komunikasi mereka. Orang tua dapat membantu anak dalam belajar dengan cara yang lebih baik jika mereka memahami perasaan dan pikiran anak. Terapis akan membantu keluarga dalam mengidentifikasi pola komunikasi yang tidak efektif dan membantu mereka untuk mengembangkan cara-cara untuk berkomunikasi yang lebih baik.
  • Menentukan Tugas dan Tanggung Jawab: Terapis SEFT dapat membantu keluarga dalam menentukan tugas dan tanggung jawab anak dalam belajar. Tugas dan tanggung jawab ini dapat membantu anak untuk merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi dalam belajar.
  • Mengembangkan Keterampilan Belajar: Terapis SEFT dapat membantu anak dalam mengembangkan keterampilan belajar yang lebih efektif. Terapis dapat membantu anak dalam memahami cara-cara yang berbeda dalam belajar, seperti cara belajar yang aktif dan cara belajar yang visual.

Dalam keseluruhan, aplikasi SEFT pada penanganan anak yang malas belajar dapat membantu keluarga untuk bekerja sama dalam memperbaiki hubungan interpersonal mereka, membantu anak dalam mengatasi masalah emosional, dan meningkatkan keterampilan belajar anak.

Bagaimana metode SEFT untuk terapi anak yang pobia matematika ?

Untuk terapi anak yang mengalami pobia atau ketakutan terhadap matematika, SEFT (Systemic-Experiential Family Therapy) dapat diaplikasikan dengan mengambil pendekatan yang holistik dan melihat masalah tersebut dalam konteks keluarga.

Berikut adalah beberapa metode yang dapat dilakukan dalam terapi SEFT untuk anak yang mengalami pobia matematika:

  1. Mempelajari Sejarah Keluarga: Terapis SEFT akan mempelajari sejarah keluarga untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah serupa dengan pobia matematika atau masalah belajar lainnya. Hal ini bisa memberikan petunjuk tentang faktor-faktor genetik atau lingkungan yang dapat mempengaruhi masalah yang dialami anak.
  2. Menentukan Pola Komunikasi Keluarga: Terapis SEFT akan mengidentifikasi pola komunikasi keluarga yang dapat mempengaruhi cara anak memandang matematika atau belajar secara keseluruhan. Terapis akan bekerja sama dengan keluarga untuk mengubah pola komunikasi yang tidak efektif atau merugikan.
  3. Membantu Anak Meningkatkan Keterampilan Belajar: Terapis SEFT akan membantu anak dalam meningkatkan keterampilan belajar mereka, termasuk keterampilan matematika. Terapis akan menggunakan teknik-teknik belajar yang lebih kreatif dan menarik bagi anak, seperti bermain game atau mengeksplorasi ide-ide matematika melalui aktivitas sensorik.
  4. Membantu Anak Mengembangkan Keterampilan Sosial: Terapis SEFT akan membantu anak dalam mengembangkan keterampilan sosial, seperti keterampilan berbicara di depan umum atau mengatasi rasa cemas. Keterampilan sosial ini dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dalam konteks belajar dan membuatnya lebih nyaman dalam menghadapi masalah matematika.
  5. Mengembangkan Strategi Keluarga: Terapis SEFT akan membantu keluarga dalam mengembangkan strategi untuk mendukung anak mereka dalam mengatasi pobia matematika. Ini bisa mencakup memberikan dukungan emosional, mencari tutor atau mentor matematika, atau menemukan cara-cara kreatif untuk memotivasi anak untuk belajar matematika.

Dalam keseluruhan, terapi SEFT untuk anak yang mengalami pobia matematika melibatkan pendekatan yang holistik dan melihat masalah tersebut dalam konteks keluarga. Dengan bantuan terapis SEFT, anak dan keluarganya dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

Kami dekat dengan Anda:

  • HOME Terapi Matematika – Sawojajar, Malang
  • Ruko WOW Blok AP 2/2, Jl. Raya Sawojajar, Kota Malang 65138, Jawa Timur, Indonesia
  • WA 0831 6493 3132 Up: Ibu Ana Hermawan| [email protected]

By htmsm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *